Example floating
Example floating
c6977f0a-f46e-4df3-87a2-2d9e5f46e571
Bolmut

Wabup Boltara Aditya Pontoh Pimpin Rapat Evaluasi TP3S, Dorong Penguatan Data dan Intervensi Lapangan untuk Percepat Penurunan Stunting

×

Wabup Boltara Aditya Pontoh Pimpin Rapat Evaluasi TP3S, Dorong Penguatan Data dan Intervensi Lapangan untuk Percepat Penurunan Stunting

Sebarkan artikel ini
bsg-copy

Boltara, temposatu.com – Wakil Bupati (Wabup) Bolaang Mongondow Utara (Boltara), Mohammad Aditya Pontoh, S.IP memimpin rapat evaluasi semester pertama Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S) Kabupaten Boltara, yang digelar di ruang rapat Dinas PPKBPPPA, Selasa (16/09).

Dalam kapasitasnya sebagai Ketua TP3S Boltara, Wabup Aditya Pontoh menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh pemangku kepentingan yang telah berkontribusi dalam upaya percepatan penurunan angka stunting. Ia menyoroti peran penting perangkat daerah, tenaga kesehatan, pemerintah desa, kader pembangunan manusia, serta mitra kerja yang telah mendukung melalui penguatan data dan pelaksanaan berbagai program intervensi.

“Upaya kolektif ini menunjukkan komitmen nyata semua pihak dalam mencegah dan menurunkan angka stunting di Boltara. Baik dari sisi penguatan data stunting maupun data keluarga berisiko stunting, serta bentuk bantuan langsung di lapangan,” ungkapnya.

Wabup juga menekankan pentingnya sinkronisasi data antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Ia menilai bahwa akurasi data menjadi fondasi dalam menentukan kebijakan dan program yang tepat sasaran.

“Dengan data yang terintegrasi dan akurat, program intervensi dapat menyasar kelompok yang benar-benar membutuhkan. Ini penting agar efektivitas program dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PPKBPPPA Kabupaten Boltara Yani Lasama, SKM, dalam laporannya menyampaikan bahwa rapat evaluasi ini menjadi momentum strategis untuk meninjau kembali capaian, tantangan, dan langkah ke depan dalam penanganan stunting.

“Kami terus mendorong kolaborasi lintas sektor, karena penanganan stunting tidak bisa diselesaikan hanya oleh satu pihak. Peran aktif pemerintah desa, kader pembangunan manusia, hingga tokoh masyarakat sangat menentukan,” terang Lasama.

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan terus mengawal dan memperkuat pelaksanaan intervensi gizi spesifik dan sensitif, termasuk penguatan kapasitas SDM di tingkat desa.

“Kita butuh kerja nyata di lapangan, bukan hanya perencanaan di atas kertas. Oleh karena itu, pendampingan dan pemantauan secara langsung akan terus kami lakukan,” tutupnya.

Rapat evaluasi ini dihadiri oleh pimpinan OPD terkait, para camat, kepala Puskesmas, sangadi (kepala desa), serta para kader dan peserta yang terlibat langsung dalam pelaksanaan program TP3S.

(Adve/Angki)

Example 120x600
bsg-copy
Hide Ads for Premium Members by Subscribing
Hide Ads for Premium Members. Hide Ads for Premium Members by clicking on subscribe button.
Subscribe Now