Boltara, temposatu.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Boltara) akhirnya mengambil tindakan terhadap dua oknum guru yang sempat viral akibat adu mulut yang terekam dalam sebuah video dan tersebar luas di media sosial.
Kepala Dikbud Boltara, Fadli Usup, menyampaikan bahwa pihaknya telah memfasilitasi mediasi antara kedua guru yang bersangkutan, yakni FM (laki-laki) dan LB (perempuan), pada Senin pagi sekitar pukul 09.00 WITA.
Menurut Fadli, insiden tersebut terjadi pada bulan Juni lalu dan dipicu oleh ketegangan saat pihak sekolah mendatangi rumah FM. “Kehadiran pihak sekolah saat itu bertujuan baik, yakni untuk melakukan klarifikasi kehadiran FM. Namun, yang bersangkutan merasa keberatan, sehingga terjadi adu mulut antara FM dan LB yang kemudian terekam dan menjadi viral,” jelasnya.
Sebagai tindak lanjut, Dinas Pendidikan telah menyerahkan proses pembinaan lebih lanjut kepada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Boltara. FM secara resmi telah ditarik ke BKPSDM untuk menjalani proses pembinaan, dengan durasi yang belum ditentukan.
“Terkait sanksi lebih lanjut, kami masih menunggu keputusan dari BKPSDM. Yang pasti, FM telah ditarik sementara dari aktivitas sekolah untuk dilakukan pembinaan,” kata Fadli Usup diruangan kerjanya, Senin (14/07/2025).
Ia juga mengimbau seluruh tenaga pendidik agar lebih bijak dalam menyikapi persoalan internal, serta menghindari tindakan yang dapat mencoreng dunia pendidikan.
“Kita harus belajar dari kejadian ini, bahwa tidak semua permasalahan harus didokumentasikan. Terkadang, hal itu justru bisa merugikan banyak pihak,” ujar Fadli.
Atas insiden tersebut, Fadli Usup menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan mengakui bahwa kejadian ini telah mengganggu kenyamanan lingkungan pendidikan di Boltara.
(Angki)