Boltara, temposatu.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Utara (Boltara) terus menunjukkan komitmen kuat dalam pengembangan inovasi daerah. Tahun 2025, Boltara resmi melaporkan sebanyak 19 inovasi ke Kementerian Dalam Negeri, sebagai bagian dari strategi mempertahankan capaian nasional di ajang Innovative Government Award (IGA).
Beragam inovasi yang dilaporkan meliputi sektor tata kelola pemerintahan, pelayanan publik, kesehatan, pendidikan, hingga pemberdayaan masyarakat. Beberapa di antaranya yaitu: SERDADU, e-VERYGOOD, Klinik Inovasi, PAK SEKDIN, SIGAYA, BURASA, KABOS PROTEIN, SIKARLOTA, SILVERQUEEN, SIMUDAH, SADAR LESTARI, KABULIN, KATINTING, SIAP GO DAMKAR, Spotlight Rabu Belajar, LANSAD, Mobile Health Care, SIPADU, dan GEMA GENTING.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Bolmut, Aroman Talibo, S.Pt, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk kembali masuk dalam dua besar nasional kategori daerah perbatasan, seperti yang telah dicapai pada tahun 2024 lalu.
“Berdasarkan analisa terhadap pemenuhan indikator inovasi, diperlukan penambahan jumlah inovasi untuk tahun pelaporan berikutnya. Karena itu, kami mendorong kebijakan ‘1 OPD 1 Inovasi’, agar setiap perangkat daerah menyampaikan inovasinya kepada Bapelitbangda sebagai koordinator inovasi daerah,” ujarnya.
Aroman menegaskan bahwa kebijakan ini bukan sekadar untuk memenuhi syarat administratif, tetapi bertujuan menumbuhkan budaya inovasi di lingkungan birokrasi daerah. Menurutnya, pelayanan publik yang inovatif akan lebih berkualitas, transparan, dan memiliki dampak nyata bagi masyarakat.
Selain prestasi, target masuk nominasi IGA juga menjadi strategi penting dalam upaya memperoleh Dana Insentif Fiskal (DIF) dari pemerintah pusat. DIF merupakan bentuk penghargaan kepada daerah yang dinilai berhasil menerapkan kebijakan dan inovasi secara efektif.
Dengan strategi “1 OPD 1 Inovasi” dan pelaporan inovasi yang konsisten, Pemerintah Kabupaten Boltara optimistis dapat mempertahankan status sebagai daerah sangat inovatif, sekaligus memperkuat daya saingnya di antara daerah perbatasan lainnya di Indonesia.
(Angki)
